
Banyak pemilik kendaraan beranggapan bahwa mobil yang jarang digunakan tidak membutuhkan perawatan rutin, termasuk penggantian oli. Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya tepat. Faktanya, meskipun mobil tidak digunakan secara aktif, kualitas oli tetap akan mengalami penurunan seiring waktu.
Artikel ini akan membahas mengapa penggantian oli tetap perlu dilakukan meskipun mobil jarang digunakan, serta memberikan panduan waktu ideal untuk melakukan penggantian oli pada kondisi tersebut.
- Oli Mengalami Penurunan Kualitas Seiring Waktu
Oli mesin tidak hanya mengalami penurunan kualitas akibat jarak tempuh, tetapi juga karena faktor waktu. Meskipun kendaraan jarang digunakan, oli tetap terpapar udara dan kelembapan yang dapat menyebabkan proses oksidasi. Oksidasi ini mengurangi kemampuan oli dalam melumasi, membersihkan, dan melindungi komponen mesin secara optimal.
- Risiko Kondensasi dan Kontaminasi Air
Saat mobil tidak digunakan dalam waktu lama, suhu yang berubah-ubah di lingkungan sekitar dapat menyebabkan kondensasi (pengembunan) di dalam mesin. Air yang masuk ke dalam sistem pelumasan dapat bercampur dengan oli dan menurunkan efektivitasnya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memicu karat pada komponen logam dan menyebabkan kerusakan mesin.
- Pembentukan Endapan dan Lumpur Oli
Jika oli dibiarkan terlalu lama tanpa diganti, partikel kotoran dan sisa pembakaran yang terkandung di dalamnya akan mengendap dan membentuk lumpur (sludge). Endapan ini dapat menyumbat saluran oli, menghambat sirkulasi pelumasan, serta meningkatkan gesekan antar komponen mesin.
- Perlindungan Tidak Maksimal Saat Mesin Dinyalakan Kembali
Mobil yang lama tidak digunakan akan mengalami “cold start” saat pertama kali dinyalakan kembali. Dalam kondisi ini, mesin berada pada suhu rendah dan membutuhkan oli yang mampu melumasi dengan cepat. Oli yang sudah tua atau mengalami penurunan kualitas tidak dapat memberikan perlindungan maksimal, sehingga risiko keausan meningkat.
Kapan Sebaiknya Mengganti Oli Jika Mobil Jarang Digunakan?
Meskipun mobil tidak menempuh jarak yang jauh, penggantian oli tetap dianjurkan berdasarkan waktu, bukan hanya kilometer. Umumnya, penggantian oli sebaiknya dilakukan setiap:
- 6 bulan hingga 1 tahun sekali, tergantung jenis oli yang digunakan (mineral, semi-sintetik, atau sintetik penuh).
- Sesuai rekomendasi pabrikan kendaraan, yang biasanya tertulis dalam buku manual: “Setiap 10.000 km atau 6 bulan, tergantung mana yang tercapai lebih dulu.”
Mobil yang jarang digunakan tetap memerlukan perawatan berkala, terutama penggantian oli mesin. Oli yang dibiarkan terlalu lama tanpa diganti dapat kehilangan fungsi utamanya dan bahkan menyebabkan kerusakan pada mesin dalam jangka panjang. Oleh karena itu, meskipun jarang digunakan, pastikan kendaraan tetap mendapatkan perawatan yang sesuai agar performanya tetap terjaga saat dibutuhkan. Untuk oli yang berkualitas dan terjangkau pilih oli WIN dan SPC. Oli yang cocok untuk berbagai jenis kendaraan Anda.