
Banyak pengendara mengeluh karena konsumsi bahan bakar kendaraan mereka terasa makin boros. Padahal, jarak tempuh dan cara berkendara masih sama seperti biasa. Salah satu penyebab yang sering tidak disadari adalah kualitas dan kondisi oli mesin. Ya, ternyata oli bukan hanya berfungsi melumasi mesin, tapi juga berpengaruh besar pada efisiensi bahan bakar!
- Hubungan Antara Oli dan Konsumsi BBM
Oli berfungsi mengurangi gesekan antar komponen mesin. Jika pelumasan berjalan optimal, mesin bisa bekerja dengan ringan dan efisien. Namun, ketika oli sudah kotor, menurun kualitasnya, atau jenisnya tidak sesuai spesifikasi pabrikan, gesekan di dalam mesin meningkat.
Akibatnya, mesin harus bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang sama, dan ini membuat konsumsi BBM jadi lebih boros.
- Oli yang Tidak Sesuai Spesifikasi
Setiap kendaraan memiliki spesifikasi viskositas oli yang direkomendasikan (misalnya 10W-40, 5W-30, dsb).
Jika oli terlalu kental, mesin akan terasa berat dan membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk berputar. Sebaliknya, jika oli terlalu encer, pelumasan tidak maksimal dan bisa menyebabkan keausan dini.
Jadi, selalu pastikan Anda menggunakan oli yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan.
- Oli yang Sudah Kotor atau Terlalu Lama Tidak Diganti
Seiring waktu, oli akan tercampur dengan kotoran, sisa pembakaran, dan partikel logam. Oli yang sudah kotor kehilangan kemampuan pelumasan dan pendinginannya. Mesin pun jadi cepat panas dan tidak efisien.
Kondisi ini bukan hanya membuat BBM lebih cepat habis, tapi juga bisa mempercepat kerusakan mesin.
- Ciri-Ciri Oli yang Sudah Harus Diganti
Beberapa tanda oli sudah tidak layak pakai antara lain:
- Warna oli berubah menjadi hitam pekat.
- Tekstur terasa lebih kental atau kasar.
- Mesin terdengar lebih kasar dari biasanya.
- Indikator oli di panel menyala.
Jika salah satu gejala ini muncul, sebaiknya segera ganti oli sebelum berdampak lebih luas pada performa dan efisiensi bahan bakar.
- Tips Agar BBM Tidak Boros Karena Oli
- Gunakan oli sesuai spesifikasi pabrikan.
- Ganti oli secara rutin sesuai jadwal (biasanya setiap 5.000–10.000 km).
- Cek kondisi oli secara berkala melalui dipstick.
- Hindari mencampur oli dengan merek atau jenis yang berbeda.
- Gunakan oli berkualitas dari merek terpercaya.
Oli yang tepat bukan hanya melindungi mesin dari keausan, tapi juga membantu menjaga efisiensi bahan bakar. Jadi, jika kendaraan Anda terasa lebih boros dari biasanya, jangan langsung menyalahkan BBM—bisa jadi penyebabnya ada di dalam mesin, tepatnya pada kondisi oli Anda. Untuk oli yang berkualitas, jangan lupa pilih Oli WIN dan Oli SPC. Oli yang diproses dengan teknologi terbaru yang menghasilkan oli yang berkualitas tinggi yang tentunya cocok untuk berbagai jenis kendaraan kalian.


